Halaman

Senin, 24 Juni 2013

BALIMAU

Sebentar lagi,bulan puasa akan tiba yaitu bulan suci bagi kaum muslim.Selama sebulan itu dianjurkan agar kita berbuat amal sebanyak banyaknya karena bulan Ramadhan lebih baik dari seribu bulan. Agar bulan ini lebih berarti maka untuk memasukinya kita juga dianjurkan bermaaf maafan dan mensucikan diri. Mensucikan diri itu secara fisik tentu kita mandi sebesih bersihnya mulai dari ujung rambut sampai keujung kaki. Bagi masyarakat Minang mandi yang bersih itu disebut juga mandi balimau.Balimau ini dilakukan sehari menjelang bulan puasa. Namun saat ini,kita akan melihat beberapa hari kedepan jalan jalan sudah penuh sesak oleh orang bepergian menemui famili dan keluarga untuk saling memaafkan dan ada juga yang katanya pergi balimau ketempat tempat yang airnya dianggap jernih untukmandi mandi. Jangan heran kalau melihat tempat tempat wisatapun akan penuh sesak oleh orang yang katanya balimau. Diperkirakan pantai akan ramai seperti pantai Padang, Pantai Malin Kundang,Pantai Pasia Jambak, Pantai Nirwana dikota Padang akan penuh sesak oleh pengunjung. Tak ketinggalan Lubuk Minturun dan Lubuk Paraku.Benarkah mereka kesana pergi balimau???Sebagian memang ada yang mandi namun ada juga yang sekedar iseng menjelang puasa.

Rabu, 05 Juni 2013

Kawa , dari minuman sederhana jadi trendi

Pagi ini atas ajakan salah satu komunitas saya akan ke Bukittinggi bersama mereka. Lalu apa yang akan saya kenalkan pada mereka? Inilah jawabannya. Kalau kita sampai di Koto Baru dari Padangpanjang, selama ini kita jumpai banyak orang menjual bika sebagai makanan ringan namun kini ada lagi yang baru yaitu orang berjualan lemang dengan minuman kawa. Warung kawa ini juga banyak kita temui selepas dari Bukittinggi arah ke Payakumbuh dan biasanya ramai dikunjungi bukan saja oleh masyarakat biasa tapi banyak juga parkir mobil mobil rancak seperti CRV dan Fortuner didepan warung tersebut. Tentu kita ingin tahu apa itu kawa. Kawa adalah semacam minuman yang dibuat dengan racikan daun kopi. Dulu dijaman Belanda menjajah kita, kaum pribumi dibatasi meminum kopi sebab oleh Belanda, kopi merupakan bahan export yang penting. Maka oleh pribumi akan ganti minum kopi, maka buah kopi digantinya dengan daun kopi. Daun daun kopi itu disusun dalam satu tusukan , lalu dikeringkan diatas api unggun sampai kering dan mersik sehingga kalau diremas akan hancur. Daun kopi yang sudah hancur itu kemudian direndam dalam air panas yang dimasak dalam periuk jang terbuat dari tanah. Air inilah yang disebut dengan air kawa.Untuk menghidangkannya, air kawa disaring dengan saringan yang terbuat dari ijuk, lalu ditampung dicangkir yang terbuat dari tempurung/batok kelapa yang sudah dibuang sabut sabutnya dan siap untuk dihidangkan. Meminumnya tah usah dinantikan dingin, tapi sedang suam suam kuku, rasanya sangat khas dengan aroma yang khas pula. Bagi yang sudah biasa tentu ueenak banget. Cobalah.

Selasa, 04 Juni 2013

Babendi bendi ka Sungai Tanang

Babendi bendi kasungai tanang,
Aduhai sayang singgah lah mamatiak 
Singgahlah mamatiak bungo lembayuang, 
Hati siapo indak kasanang 
Maliek sinoni manari payuang,
....
Merupakan nyanyi pengiring dari tari yang bernama tari payuang,suatu tari Minang yang sudah berumur mungkin seratus tahun sebab waktu saya masih kecil tari Minang pertama yang saya kenal adalah Tari payung(usia saya kini menjelang 76 thn lho ). 
Sungai Tanang merupakan suatu nagari didataran tinggi Agam terletak diselatan kota Bukittinggi. Udaranya sejuk karena hembusan angin dari Singgalang dan dulu dikenal sebagai tempat wisata. Apabila Hari raya Idulfitri tiba dari bawah jam Gadang banyak sekali bendi (sado) yang menawarkan berpesiar ke Sungai Tanang lewat Padang Luar,karena waktu itu belum ada mobil dan motor seperti sekarang.
Di Sungai Tanang ada kolam tempat mandi dan tempat berenang, airnya jernih ikannya jinak. Begitu jernihnya air Sungai Tanang ini sehingga dari Sungai Tanang ini pula dibuatkan pipa air untuk dikonsumsi oleh penduduk kota Bukittinggi. Untuk penampung air dari Sungai Tanang ini, di Bukittinggi dibuatkan sebuah bak besar yang terletak diatas sebuah menara di Benteng Fort de Kock. Dari sana barulah air didistribusikan kepelosok pelosok kota Bukittinggi. 
Jadi jelas bahwa air yang berasal dari gunung Singgalang itu sangat besar manfaatnya bagi penduduk Bukittinggi. Tidak itu saja, malah air untuk 'minuman' Mak Itam alias kereta api uap waktu itu juga berasal dari Sungai Tanang. Dari air Sungai Tanang juga digunakan untuk PLTU Sungai Tanang yang terletak tidak jauh dari kolam renang ditepi jalan Padangluar ke Maninjau. Karena penduduk waktu itu masih sedikit, PLTU Sungai Tanang/Padang Luar itulah pula yang digunakan oleh EMS ( Electriciteit Maatschappy Sumatra = suatu perusahaan pembangkit listrik di Sumatera ) untuk kota kota Bukittinggi, Padangpanjang dan Payakumbuh. EMS merupakan salah satu cikal bakal PLN sekarang. Sebagai bahan bakar EMS menggunakan batubara dari kota Sawahlunto. Sungai Tanang memang tenang tapi sangat berarti......

Tahu di nan ampek

Cucu cucuku baik yag dikampung maupun yang dirantau, tentu memaklumi bahwa sering sekali kita mendengar kata kata kiasan dalam pembicaraan sehari hari,lebih lebih kalau berbicara dengan orang orangtua. Kakek tidak akan menjelaskan arti " tahu di nan ampek " itu pada cucu2ku,tapi hanya sekedar bertanya ,apakah ada cucu ku yang bisa menjelaskannya pada kakek,untuk itu berilah penjelasannya bisa lewat ruangan ini atau lainnya supaya cucu lain yang belum tahu akan bisa pula mengetahuinya sebab kata pepatah orang minang, kita usahakan indak lakang dipaneh, indak lapuak dihujan. Apapula itu indak lakang dipaneh indak lapuak dihujan,tolong jelaskan sekali. Mokasih

Sabtu, 01 Juni 2013

Khatam Al-Quran Anak-anak MDA Amalan Kota Padang

Alhamdulillah, pagi ini telah diselenggarakan parade untuk memperingati Khatam Al-Quran anak-anak TK Amalan Kota Padang. Parade ini tergabung dengan MDA se-Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Rute yang dilalui dari Wisma Haji di Tabing - Sekitar Komplek Parupuk Raya - dan kembali ke Wisma Haji di Tabing. Berikut foto-foto yang dapat diambil pagi ini. 




Kebersamaan di Singapura

Momen ini juga sebenarnya sudah lama. Kami berangkat jalan-jalan bersama keluarga +Jack Febrian Rusdi dari Bandung ke Singapura. Berikut salah satu foto kebersamaan dengan background Santosa Island Singapore.



Berfoto di Gazebo Bandung

Momen ini sebenarnya sudah lama, sekitar bulan Februari 2013 yang lalu ketika masih di Bandung. Waktu itu kami berkumpul di Bandung dalam rangka hari Ulang Tahun Ananda +Jack Febrian Rusdi dan jacktour.com. Semoga Ananda Jack diberikan kemudahan dalam setiap langkah menuju kesuksesan dan semoga barokah, aamiin.

Ini adalah salah satu foto ketika jalan-jalan di Gazebo Bandung :)